Di bawah langit kelabu, ketika fajar belum sepenuhnya menyingsing, keluarga PNU Were berkumpul dalam persiapan evakuasi. Suara gemuruh ombak seakan memberi isyarat tentang perjalanan panjang yang akan ditempuh. Pukul 06 pagi, semangat mulai menyala, namun evakuasi baru benar-benar dimulai pada pukul 12.40 WIT, ketika matahari sudah tinggi di cakrawala.
Dari Lukulamo ke SP4 Waikop, jalur evakuasi ditentukan. Masuk dari samping gereja, arus air deras menggiring ke arah pantai. Di tengah ancaman air yang kian meninggi, mencapai ketinggian dua meter, terdapat secercah harapan pada beberapa lokasi yang tidak tergenang, seperti jalur evakuasi ke Trans Kobe. Namun, hingga malam menjemput pukul 21.50 WIT, jalur ini belum juga terbuka. Para relawan terhambat oleh belum terpetanya jalur evakuasi dan kekurangan alat bantu seperti senter, jas hujan, dan jaket pelampung.
Kondisi di Trans Kobe masih menjadi teka-teki. Tidak ada relawan yang dapat mengakses daerah ini, membuat informasi terhenti di tengah jalan. Di tengah keraguan dan ketidakpastian, kos-kosan dan posko pengungsian tetap menjadi tempat berlindung.
Data Penduduk yang Belum Terevakuasi:
**Kos-kosan Porto 2:**
- Anak kecil: 3
- Ibu menyusui: 1
- Perempuan: 10
- Laki-laki: 15
**Kos-kosan Rahayu:**
- Laki-laki: 9
- Perempuan: 4
- Anak kecil: 1
**Posko Pengungsian 1:**
- Laki-laki: 7
**Posko Warga Lokal:**
- Laki-laki: 7
- Perempuan: 6
- Anak kecil: 5
- Ibu menyusui: 2
**Posko Pengungsian 2:**
- Laki-laki: 20
- Perempuan: 20
- Anak-anak: 10
**Kosan BM:**
- Laki-laki: 17
- Perempuan: 3
- Anak kecil: 1
**Posko Warga Lokal:**
- Laki-laki: 3
**Warga (Satu Keluarga):**
- Laki-laki: 1
- Perempuan: 1
- Anak kecil: 1
**Kebutuhan Mendesak:**
- Makanan siap saji
- Lilin
- Popok bayi
- Popok lansia
- Minyak kayu putih
- Minyak taon
- Pembalut
**Tim Evakuasi:**
Delapan orang, terdiri dari pemuda Weda dan anggota Organda.
**Yang Telah Dievakuasi:**
- Perempuan: 22 orang
- Laki-laki: 13 orang
- Anak kecil perempuan: 6 orang
- Anak kecil laki-laki: 8 orang
- Bayi: 5 orang
- Ibu hamil: 1 orang
**Distribusi Bantuan:**
1. Makanan siap saji: 120 bungkus dari PPK
2. 100 bungkus makanan siap saji dari komunitas Tanjeiro
3. Aqua gelas & botol: 15 dus
4. Pop mie & mie instan/bawang: 10 dus
**Kendala Utama:**
Komunikasi yang terbatas menjadi penghalang utama. Para relawan kehilangan kontak antara setiap pos evakuasi. Namun, pemantauan terus dilakukan, dan harapan agar relawan dapat membuka jalur evakuasi ke daerah Trans Kobe tetap ada, terutama jika hujan turun pada dini hari.
Di tengah ketidakpastian dan ancaman alam, semangat dan solidaritas tetap menjadi pemandu. Ini adalah kisah keberanian di bawah langit yang kelabu, di mana harapan terus meniti di tengah deru gelombang.
**Lukulamo, 22 Juli 2024**